Selasa, 12 Februari 2008

Waspadai Aktivis LSM Penerima Dana Asing

MIMBAR OPINI - Beberapa waktu lalu, Metro Realitas secara khusus membahas kasus kematian Munir. Acara yang dibawakan oleh Rahma Sarita tersebut dengan jelas menyebutkan bahwa untuk kegiatan-kegiatannya almarhum Munir mendapatkan dana dari Belanda. Sayangnya, acara yang ditayangkan Metro TV itu tidak mengupas lebih dalam tentang aliran dana asing yang diterima almarhum Munir. Siapa tahu justru disitulah akar permasalahannya.

Sebenarnya apabila kita mau jujur, dalam kasus kematian almarhum Munir persidangan telah gagal membuktikan bagaimana cara terdakwa melakukan pembunuhan. Kalau dengan arsenik, bagaimana terdakwa memasukan barang itu ke tubuh Munir dan siapa saksinya. Namun Metro TV dengan Metro Relitasnya cenderung mengikuti opini yang telah berkembang di masyarakat daripada berupaya menggali sisi lain yang lebih bersifat inovatif.

Bisa jadi, selain kepada almarhum Munir, aliran dana asing juga masuk pada kocek-kocek para aktivis LSM lainnya. Oleh karena itu, kita patut waspada terhadap para aktivis LSM yang selama ini sering bersuara lantang menyerang pemerintah dan berlindung pada kekuatan asing. Tidak tertutup kemungkinan mereka merupakan agen asing yang berupaya melemahkan kekuatan-kekuatan yang ada di Indonesia. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk membuat Indonesia lemah dan terpecah belah seperti yang terjadi pada Uni Soviet.

Kita masih ingat, bagaimana aktivis LSM di dalam negeri berperan membantu Timor Timur lepas dari NKRI. Begitu juga keterlibatan aktivis LSM dalam masalah-masalah yang ada di daerah rawan konflik, seperti di Aceh, Papua, Maluku dan daerah-daerah lainnya. Mereka berusaha tampil membela kelompok separatis dan selalu membungkus kegiatannya dengan isu HAM dan demokrasi.